Sementara itu, Semuel Sampe Rompon, yang merupakan Asisten Administrasi Umum, dalam pidatonya menyebutkan bahwa Toraja Utara maju dalam era digital berkat adanya pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemendesa PDTT yang melibatkan kaum muda yang tidak terpisahkan dari era digitalisme.
“Diharapkan para peserta yang terlibat dalam pelatihan ini dapat menerapkan modernisasi dalam pelayanan publik dan pelayanan lainnya di kantor Desa,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Mulyadin Malik menyatakan bahwa video pembelajaran adalah salah satu media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, terutama di masa digital ini.
“Video pembelajaran dapat membantu meningkatkan kreativitas masyarakat desa yang sadar bahwa dunia digital saat ini sangat penting dan dibutuhkan untuk mempublikasikan video hasil karya desa yang sarat dengan potensi dan keindahan desa masing-masing, dengan konsep dan ide yang tak terhingga,” ujarnya.
Mulyadin juga mengapresiasi kinerja dan hasil kerja peserta yang telah berhasil membuat video pembelajaran dengan tema-tema yang beragam dan menarik, seperti Polisi ASI, Parang, Lebonna, Katokkon Primadona Toraja, dan lain-lain.
“Video-video pembelajaran ini akan diunggah di channel Youtube dan OVP Akademi Desa dan diharapkan masuk dalam nominasi lomba Video Pembelajaran yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2023,” ucapnya.
Selama pelatihan berlangsung, peserta diberikan materi teori yang diajarkan oleh pelatih Nasional tentang konsep dasar produksi pembuatan video pembelajaran, konsep atau ide cerita, narasi cerita, hingga skenario storyline.
Sementara itu, teknik pengambilan gambar dan suara, pengeditan video dengan aplikasi komputer, serta penyajian video dengan cara yang menarik dan interaktif diajarkan oleh para profesional yang langsung didatangkan dari media televisi di Jakarta.
Salah satu peserta dari Lembang Tallulolo, Kecamatan Kesu, Pratama Rendo mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat baginya dan rekan-rekannya.
“Saya merasa mendapatkan ilmu baru tentang cara membuat video pembelajaran yang baik dan benar. Saya juga senang dapat berbagi pengalaman dan ide dengan peserta lainnya,” kata Rendo.
