Credit Bureau Indonesia (CBI), sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) di Indonesia telah sukses berpartisipasi dalam International Committee on Credit Reporting (ICCR) 2023, yang diadakan oleh Asia Pacific Regional Consulting Group dan berlangsung dari 24 hingga 26 Oktober di Hotel Renaissance, Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Acara bergengsi ini mempertemukan para pemimpin dan pakar dalam bidang pelaporan kredit dan teknologi keuangan dari seluruh dunia.
Dalam acara konferensi ini Rawuh Ivan Irawan, Direktur Teknologi Informasi CBI menyampaikan pandangannya terkait penggunaan data alternatif dalam Credit Reporting menjadi semakin relevan dalam kondisi terbatasnya cakupan data kredit.
“Di Indonesia data kredit baru dapat mencakup sekitar 70% dari populasi yang membutuhkan akses pembiayaan. Data Alternatif ini meliputi data utilitas, Telco, data rental, verifikasi penghasilan, e-commerce, investasi dan lain-lain. Data ini dapat menjadi informasi yang berharga terhadap calon debitur yang belum memiliki data kredit, atau memiliki data kredit yang amat terbatas,” kata Irawan dalam keterangan tertulis.
Namun, Ivan Irawan juga mengingatkan bahwa penggunaan data alternatif ini membawa risiko-risiko tertentu, seperti risiko akurasi, kualitas, legalitas, privasi, dan kepatuhan. Integrasi data alternatif dengan data kredit yang ada juga menjadi tantangan tersendiri, sehingga monitoring yang lebih intensif perlu dilakukan untuk memastikan kinerja informasi yang dihasilkan dari data alternatif.
“Implementasi UU PDP menjadi tambahan pekerjaan rumah bagi Biro Kredit untuk memastikan keabsahan penggunaan data alternatif sehingga dibutuhkan transparansi terkait sumber data dan consent pemilik data,” ujarnya.
Irawan juga menyoroti pentingnya kerja sama dari berbagai pihak terkait, termasuk regulator.
“Dukungan kerjasama dari seluruh pihak terkait, termasuk dalam hal ini regulator, amat diperlukan untuk mewujudkan sinergi dalam mencapai tujuan utama penguatan Credit Report yakni memperluas inklusi keuangan, memberikan akses pembiayaan bagi semua segmen, baik yang bankable maupun yang masih unbankable,” kata dia.
Event ICCR 2023 terbukti menjadi platform yang dinamis dan penuh wawasan bagi Credit Bureau Indonesia untuk berbagi pengetahuan, mendapatkan wawasan berharga, dan terlibat dalam percakapan yang produktif dengan pemimpin industri lainnya. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran gagasan mengenai penggunaan data alternatif yang bertanggung jawab dalam pelaporan kredit.
Sementara itu, Agus Subekti Direktur Utama CBI menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara global ini.
“ICCR Asia Pacific Regional Consultative Group 2023 adalah pertemuan luar biasa, dan saya sangat mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada CBI, “Penggunaan data alternatif telah berkembang dengan cepat, dan penting bagi CBI untuk menjaga keselarasan antara inovasi dan inklusi keuangan,” ungkap Agus.
Kehadiran Credit Bureau Indonesia dalam ICCR 2023 memperkuat komitmennya untuk praktik pelaporan kredit yang bertanggung jawab dan aman, mengembangkan inklusi keuangan sambil tetap menjunjung tinggi standar tertinggi dalam hal privasi dan keamanan data. Perusahaan ini terus berperan penting dalam pengembangan dan inovasi pelaporan kredit di Indonesia dan sektor keuangan secara lebih luas.