Data BPS Sulbar menunjukkan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Mamuju pada bulan September 2023 sebesar 1,19 persen (yoy), lebih rendah dari tingkat inflasi nasional sebesar 2,28 persen (yoy). Secara bulanan, IHK Kota Mamuju juga mengalami inflasi sebesar 0,08 persen (mtm).
Pada bulan September 2023, Kota Mamuju mencatatkan inflasi tahunan terendah ketiga di kawasan Sulampua. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 5,26 persen. Sedangkan inflasi bulanan tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,61 persen.
Salah satu penyebab inflasi di Sulbar 2023 ini adalah perubahan cuaca El Nino sejak Juli hingga September 2023 lalu, yang mengakibatkan penurunan produksi di sektor pertanian.
Oleh karena itu, Pemprov Sulbar melakukan empat langkah strategi dalam upaya pengendalian inflasi di triwulan III. Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh, secara rutin melakukan pengecekan harga dan ketersediaan pasokan bahan pangan.
Ada empat hal yang menjadi perhatian Zudan untuk mengendalikan inflasi, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. TPID Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan Daerah dan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM.
Pemprov Sulbar juga rutin melakukan pemantauan harga setiap hari di pasar-pasar tradisional sebagai sampel. Contohnya, Mamuju (Pasar Sentral dan Pasar Regional), Polman (Pasar Sentral Pekkabata), dan Majene (Pasar Sentral Banggae).
“Pemantauan itu dilakukan untuk melihat perkembangan harga yang terjadi di pasar dan dilaporkan melalui aplikasi SP2KP dan Panel Badan Pangan Nasional,” kata Zudan.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan, TPID Sulbar bekerja sama dengan Bank Indonesia, Perum Bulog, serta beberapa Dinas terkait di lingkup Pemprov Sulbar, melaksanakan kegiatan pasar murah ‘gerakan pangan murah’ yang telah dilakukan sebanyak empat kali dalam periode Juli hingga September 2023.
“Tujuan dilakukannya pasar murah adalah untuk mendorong efektivitas, di mana pembeli merupakan penerima bantuan dan memaksimalkan dampak pengendalian inflasi dengan menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah,” ungkap Zudan.
Selain itu, TPID Sulbar juga melakukan sidak atau pemantauan stok pangan di daerah pada tingkat distributor, agen, dan gudang Bulog untuk menjaga ketersediaan stok pangan.
“TPID Sulbar terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi pangan di Sulbar,” tutup Zudan.