Bisnis thrifting, yang merujuk pada toko yang menjual barang-barang bekas, seperti pakaian, aksesori, dan peralatan rumah tangga dengan harga terjangkau, telah menjadi pilar dalam dunia belanja modern. Di Kota Serang, Banten, bisnis thrifting ini berkembang dengan pesat dan menarik minat masyarakat yang mencari barang berkualitas dengan harga yang bersahabat.
Dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa (31/10/2023), Tuti, salah satu pemilik toko thrift terbesar di kota ini, berbagi wawasan tentang kesuksesan bisnisnya, pola penjualan yang beragam, dan dampak dari TikTok Shop.
Sebelum kita merinci kisah sukses Tuti, mari kita singkat mengenai konsep bisnis thrift. Thrift, atau toko barang bekas, adalah tempat di mana barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi oleh pemiliknya dijual dengan harga terjangkau. Ini termasuk pakaian, sepatu, aksesori, peralatan rumah tangga, dan berbagai barang lainnya. Bisnis thrift mendukung konsep berkelanjutan dengan mengurangi pemborosan dan memungkinkan barang-barang yang masih baik untuk mendapat pemilik baru.
Tuti, yang menjadi salah satu tokoh utama dalam bisnis thrift di Kota Serang, menjelaskan beberapa faktor kunci yang menjelaskan keberhasilan bisnisnya:
Jadwal Buka yang Fleksibel
Jadwal buka yang panjang adalah salah satu keuntungan besar bagi toko thrifting Tuti. Dibuka setiap hari mulai dari jam 10 pagi hingga 10 malam, toko thrift-nya memberikan peluang bagi konsumen untuk berbelanja pada waktu yang paling nyaman bagi mereka. Jadwal fleksibel ini memungkinkan mereka yang memiliki kesibukan sepanjang hari untuk tetap dapat mengunjungi toko ini setelah jam kerja.