Kapolsek Purwodadi Kabupaten Pasuruan AKP Pujiyanto menjelaskan bahwa Khoiri mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap menantunya dengan alasan lapar. Pelaku mengaku bahwa pada saat itu ia sedang merasa lapar dan ingin makan, namun korban tidak memberinya makanan.
“Saya bertanya, ‘tidak ada makanan?’. Dia menjawab ‘tidak ada’. Saya marah, lalu saya mengambil pisau dan menusuknya,” ujar Khoiri.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa suami korban, S, memberikan keterangan bahwa alasan pelaku mengaku lapar tidak masuk akal. Menurutnya, sikap pelaku berubah menjadi mudah marah dalam dua hari terakhir.
“Alasannya adalah lapar. Namun menurut pengakuan anaknya, pelaku seringkali marah-marah setiap malam,” kata S.
Suami korban juga menjelaskan bahwa istrinya selalu peduli dan sering membuatkan makanan untuk ayah pelaku. Oleh karena itu, tidak mungkin jika ayah pelaku mengalami kelaparan.
“Keterangan dari S, istrinya selalu peduli terhadap pelaku. Selalu membuatkan makanan, tidak pernah sampai mengalami kelaparan,” ujar S.
