portal berita hari ini yang terpercaya
Berita  

Bupati Kutai Barat Mengajukan Permohonan Perbaikan Infrastruktur dengan Pendekatan yang Berbeda kepada Presiden

Bupati Kutai Barat Mengajukan Permohonan Perbaikan Infrastruktur dengan Pendekatan yang Berbeda kepada Presiden

Presiden Joko Widodo membuat sejarah baru dengan menghadiri Festival Dahau Kabupaten Kutai Barat pada Jumat (3/10/2023). Ini adalah kali pertama seorang kepala negara mengunjungi kabupaten yang disebut Tanaa Purai Ngeriman itu.

Kabupaten Kutai Barat terletak di bagian hulu Sungai Mahakam. Meskipun infrastrukturnya sudah cukup baik, akses transportasinya masih belum memadai. Beberapa ruas jalan yang merupakan jalan negara masih dalam kondisi buruk.

Ada dua akses dari Kota Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, ke Kutai Barat, yaitu melalui jalan darat dan sungai. Meskipun tersedia transportasi udaranya, jumlah kursi dan jadwal penerbangannya terbatas.

Jalan darat yang ada masih dalam kondisi buruk. Beberapa ruas jalan rusak, baik dalam kondisi sedang maupun parah. Hal ini mempengaruhi waktu tempuh perjalanan.

Berdasarkan catatan Liputan6.com yang melakukan perjalanan jurnalistik ke kabupaten ini, waktu tempuh dari Kota Samarinda adalah 11 jam. Hal ini pun dengan mengurangi waktu istirahat. Seharusnya, dengan jarak sekitar 300 kilometer, waktu tempuhnya hanya 6-8 jam saja. Rusaknya jalan menjadi penyebab perjalanan yang memakan waktu lama.

Saat Presiden Jokowi hadir, Bupati FX Yapan memiliki cara unik untuk menyampaikan masalah ini langsung kepada Presiden. Bahkan disampaikan di depan ribuan masyarakat Kutai Barat yang hadir di Alun-alun Itho.

“Kutai Barat terdiri dari 16 kecamatan, 190 kampung atau desa, 4 kelurahan, dan jumlah penduduk 172.288 jiwa, dengan luas wilayah Kutai Barat 20.385 kilometer persegi,” kata FX Yapan dalam laporannya kepada Presiden Jokowi.

Kutai Barat merupakan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara. Di sinilah keunikan Bupati Yapan dimulai.

“Jarak lurus dari tempat saya berdiri ini ke titik nol IKN sekitar 215 kilometer. Jadi, jika ada jalan tol, hanya butuh waktu 2 jam,” kata FX Yapan.

Bupati Yapan ingin menunjukkan bahwa Kutai Barat tidak terlalu jauh dari Ibu Kota Nusantara. Tidak sejauh perjalanan darat dari Samarinda ke Kutai Barat saat ini.

“Pemerintah dan seluruh masyarakat Kutai Barat mendukung sepenuhnya Ibu Kota Negara Nusantara yang ada di Kalimantan Timur. Kutai Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata,” tambahnya.

Bupati dua periode ini ingin menunjukkan kepada Presiden bahwa Kutai Barat siap menjadi daerah penyangga ibu kota di masa depan. Kabupaten ini juga memiliki potensi wisata alam dan budaya yang banyak. Namun, aksesibilitas yang tidak memadai menjadi hambatan untuk menjadi wilayah penyangga.

“Kami sangat mendukung pembangunan IKN karena kami juga akan mendapatkan dampak positif dari pembangunan ini, terutama pada infrastruktur,” kata FX Yapan.

Tidak ada nada satir dalam penyampaian Bupati Yapan ini. Ia ingin agar pembangunan infrastruktur besar di Ibu Kota Nusantara juga berdampak pada Kutai Barat.