Pemprov Kaltim serius dalam membangun 43 pojok baca di seluruh Kaltim, termasuk di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Bahkan, rencananya akan ada 43 unit pojok baca lagi pada tahun 2024 agar masyarakat memiliki akses informasi dan pengetahuan yang sama.
Dalam sesi talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), pengurus daerah Gerakan Pemasyarakat Minat Baca (PD-GPMB) Kaltim menegaskan bahwa gerbang menuju peningkatan indeks literasi adalah dengan membaca. Nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) Kaltim masih tergolong sedang (46,27), dan infrastruktur serta pemerataan koleksi bacaannya juga dinilai kurang.
Pustakawan Utama Perpusnas Sri Sumekar menyampaikan lima aspek besar dalam peningkatan literasi, yaitu pemerataan layanan, jumlah koleksi bacaan, tenaga pustakawan, tingkat kunjungan pemustaka, dan perpustakaan berstandar.
Rektor Universitas Kutai Kartanegara, Ince Raden, menyatakan bahwa kemampuan literasi dipengaruhi oleh kompetensi akademik, institusi, nilai-nilai budaya, dan pengalaman. Ia berharap bahwa semakin tinggi tingkat gemar membaca, maka pembangunan manusia bisa teratasi.