Baru-baru ini berita mengenai kematian bayi yang baru lahir di Tasikmalaya menjadi viral, diduga karena dijadikan praktik pemotretan bayi tanpa sepengetahuan orangtuanya. Polres Tasikmalaya Kota masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari berbagai pihak terkait kejadian tersebut.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP SY Zainal Abidin, menyatakan kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu (22/11/2023) bahwa pihaknya telah mengumpulkan informasi terkait temuan ini dan langsung melakukan penyelidikan.
Zainal menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan mengenai keluarga pasien yang salah satu anggotanya meninggal dunia setelah mendapatkan pelayanan medis di klinik tersebut. Kepolisian langsung melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari keluarga pasien dan melakukan pemeriksaan terhadap pihak klinik terkait dugaan malpraktik.
“Sampai saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi, baik dari pihak keluarga korban maupun pihak tenaga medisnya,” kata Zainal.
Zainal menyampaikan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung dan belum dapat disimpulkan terkait kejadian sebenarnya dalam pelaksanaan pelayanan di klinik tersebut. Kepolisian juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk mengungkap fakta terkait keluhan pasien tentang pelayanan klinik tersebut.
Kapolres berjanji akan segera menyampaikan kepada publik jika penyelidikan kasusnya sudah tuntas. “Kami sampaikan kepada masyarakat bersama-sama dengan tim dari Dinkes Kota Tasikmalaya,” katanya.
Zainal menambahkan bahwa kepolisian melakukan penyelidikan untuk mengetahui ada tidaknya unsur tindak pidana dalam kasus kematian bayi tersebut. Berbagai keterangan, termasuk memeriksa dokumen terkait standar operasional prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas medis, khususnya penanganan persalinan, juga telah dikumpulkan.
