Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan terjadi di 27 dari 38 provinsi. Hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas hewan ternak dan bahkan menyebabkan kematian hewan. Dalam menghadapi fakta ini, lima mahasiswa UGM menciptakan sebuah produk suplemen untuk meningkatkan imunitas hewan ternak, terutama sapi, dalam rangka mencegah penularan PMK dan mengurangi kerugian yang diakibatkannya. Produk tersebut diberi nama Simagen, singkatan dari Natrium Aluminosilikat, Maggot BSF, dan Kolagen.
Menurut Muhammad Farhan Pudi Hastawa, Simagen memiliki manfaat baik bagi ternak, seperti meningkatkan imunitas dan mengoptimalkan vaksinasi yang telah diberikan. Produk ini juga dapat diberikan kepada hewan ternak lainnya, seperti kambing dan kuda. Harapannya, produk ini dapat membantu peternak dalam mengurangi jumlah ternak yang terinfeksi PMK dan kerugian yang ditimbulkannya.
Data dari crisis center PMK Kementerian Pertanian RI hingga 15 Oktober 2023 menunjukkan bahwa terdapat total 615.444 kasus PMK di Indonesia. Melihat angka yang sangat tinggi ini, produk suplemen kesehatan ternak seperti Simagen sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas ternak terhadap penyakit seperti PMK.
Kelima mahasiswa yang terlibat dalam menciptakan produk suplemen ini berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dengan didampingi oleh Vista Budiariati sebagai dosen pendamping. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat membantu dalam mengatasi kasus PMK pada hewan ternak di Indonesia.