portal berita hari ini yang terpercaya
Berita  

Kecelakaan Truk CNG di Sukabumi Menewaskan 2 Orang

Kecelakaan Truk CNG di Sukabumi Menewaskan 2 Orang

Korban tewas akibat ledakan gas alam CNG yang terjadi pada Senin (27/11/2023) petang, telah dimakamkan pada Selasa (28/11/2023) pagi. Korban tersebut adalah seorang kepala sekolah di salah satu SD di Kabupaten Sukabumi yang terkena dampak ledakan tersebut. Keluarga korban menuntut pihak perusahaan terkait kejadian yang menewaskan dua orang.

Jenazah Heni Handayani, kepala sekolah yang tewas akibat ledakan gas CNG di Cibadak, akhirnya dimakamkan oleh keluarganya di Kampung Nempel, Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (28/11/2023) pagi.

Heni adalah salah satu dari dua korban tewas akibat ledakan gas. Anak korban, M Noval Isnaeni, yang saat kejadian sedang berkendara roda empat bersama korban, menceritakan kejadian tragis tersebut.

“Ya, kejadiannya tepat saat sedang macet panjang, hari seperti biasa. Karena sedang diam, menurut saya kecelakaan itu bukan karena faktor alam atau apapun, tapi ini murni ada kesalahan manusia. Saya harap ke depannya akan diselidiki hingga tuntas bagaimana keselamatan kerjanya, diinvestigasi bagaimana prosesnya sehingga sampai terjadi kecelakaan seperti itu,” ungkap Noval saat ditemui di rumah duka, Selasa (28/11/2023).

Kejadian itu terjadi setelah mereka pulang dari Cicurug menuju rumahnya di daerah Gunung Walat, Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Saat di tengah kemacetan, mobil yang dikendarai korban berada di belakang truk pembawa gas yang meledak.

“Ibu berada di depan, di mobil kedua (belakang truk), terkena pecahan tersebut. Saya belum mendapat laporan karena langsung membawa mereka ke rumah sakit. Berdasarkan video yang saya lihat, ibu terkena pecahan dan lukanya tembus dari depan sampai belakang,” ungkapnya.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan, dan sebuah besi menghantam bagian atas mobil dan menancap di tubuh korban. Akibat kejadian ini, keluarga korban menuntut adanya investigasi hukum terhadap kejadian ledakan yang menimbulkan korban jiwa.

“Saya yakin barang yang mengenai ibu saya masih ada di mobil. Saya sedang mengemudi saat kejadian, tiba-tiba ledakan keras terdengar setelah saya menarik rem tangan karena macet. Saya melihat kabur dan melihat ada gas yang bocor. Insting saya untuk menyelamatkan yang masih sadar, istri saya langsung saya bawa ke rumah sakit,” tuturnya.

Hingga kini, seluruh korban yang sempat dirawat di rumah sakit telah dipulangkan. Polisi belum menetapkan tersangka atas kejadian maut tersebut.