Baru-baru ini, kasus pneumonia misterius di China menjadi perhatian publik, termasuk di Indonesia. Banyak anak-anak di China yang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini. Lonjakan kasus penyakit pernapasan ini menimbulkan kekhawatiran global setelah pandemi COVID-19. Selain di China, kasus pneumonia juga mengalami peningkatan di Belanda, terutama pada anak-anak.
Kementerian Kesehatan RI telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah pneumonia misterius ini. Salah satunya adalah dengan melakukan pengawasan di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan dan edukasi terhadap orang-orang dengan gejala flu. Selain itu, Kemenkes juga memiliki sistem surveilans yang bernama Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas.
Pihak Kemenkes menjelaskan bahwa surveilans ILI dan SARI dilakukan untuk memantau gejala yang menyerupai influenza, karena salah satu penyebab pneumonia adalah bakteri Mycoplasma yang menimbulkan gejala mirip influenza tetapi disebabkan oleh virus. Sistem ini penting untuk memantau kasus-kasus influenza yang tiba-tiba berat atau bergejala berat.
