Seorang Ibu Tunanetra di Kudus Hidupkan Harapan Lewat Anak Berkebutuhan Khusus
Liputan6.com, Kudus – Tidak semua anak lahir sesuai dengan harapan kedua orang tuanya. Ada anak-anak yang lahir dengan keterbatasan, baik fisik maupun psikis.
Namun, seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus tetap memiliki harapan agar anaknya bisa tumbuh dan hidup lebih baik. Hal ini juga yang dirasakan oleh Nur Chasanah, seorang perempuan tunanetra di Kudus, Jawa Tengah yang memiliki dua anak dengan keterbatasan penglihatan.
Kisah pilu Nur Chasanah yang juga seorang Guru Tidak Tetap (GTT) Mata Pelajaran Agama Islam di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari Kudus ini, diungkapkannya kepada tim Liputan6.com.
Chasanah memiliki dua anak, Maulidia Khoirul Adzkia (7 tahun) dan Alfino Akmal Faqih (3 tahun), keduanya memiliki gangguan penglihatan sejak lahir. Maulidia bersekolah, sementara Alfino belum bersekolah.
Chasanah berharap kedua anaknya bisa melihat dunia dengan jelas melalui operasi di Rumah Sakit Mata Dr. YAP Jogjakarta. Namun, ia tidak mampu membiayai operasi tersebut karena kondisi ekonominya yang pas-pasan.
Untuk mengoperasi salah satu mata putrinya, Chasanah harus mengeluarkan biaya antara Rp25 juta hingga Rp30 juta. Sebuah biaya yang sangat berat bagi Chasanah yang hanya mengandalkan pendapatan dari suaminya yang juga tunanetra.
Chasanah berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk membantu biaya operasi kedua mata anak-anaknya. Ia mengaku bahwa keinginannya sebagai seorang ibu adalah melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, meski kondisi keterbatasan tersebut harus ia syukuri.
Selain itu, artikel ini juga ingin menampilkan video berjudul “Jalan-Jalan Tikus, Pemudik Masuk Banyumas” yang bisa disaksikan melalui tautan berikut:
[Vidio: “Jalan-Jalan Tikus, Pemudik Masuk Banyumas”](https://www.vidio.com/embed/1951777-jalan-jalan-tikus-pemudik-masuk-banyumas?source=liputan6-regional&medium=embed&autoplay=true&player_only=true&mute=true&sticky=false&embed_position=article-embed)