Angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo masih tergolong tinggi hingga saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Oktober 2023, persentase penduduk miskin di wilayah Kabupaten Bone Bolango masih mencapai 15,51 persen.
Kemiskinan di Bonebol sendiri disebabkan oleh banyak faktor, antara lain upah minimum yang tidak memadai, taraf hidup masyarakat yang buruk, sehingga menjadikan angka pengangguran meningkat setiap tahun.
Kurangnya lapangan kerja membuat tingkat pengangguran terus bertambah. Para pengangguran juga tidak memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup untuk membangun usaha ekonomi produktif.
Mereka cenderung mencari pekerjaan formal atau di perkantoran, tetapi sulit untuk mendapatkannya. Situasi ini diperparah oleh fakta bahwa Bonebol tidak memiliki banyak peluang kerja. Hal ini diungkapkan oleh Irman Musa, seorang warga Bonebol yang mengatakan bahwa sulit untuk mencari pekerjaan di sana. Ia ingin membuka usaha tapi tidak memiliki modal dan keahlian untuk menjadi pengusaha.
Plt. Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, mengakui bahwa urusan pengentasan kemiskinan harus menjadi tanggung jawab bersama pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk membantu menjawab persoalan tersebut melalui program-program tri dharma perguruan tinggi merdeka belajar.
Merlan Uloli menekankan bahwa kemiskinan di Bonebol masih di atas rata-rata karena kurangnya SDM. Salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah dalam membangun kualitas SDM adalah dengan menjalin kerja sama dengan Universitas Bina Mandiri Gorontalo.