Direktur PT Citra Lampia Mandiri (CLM), Helmut Hermawan mengalami nasib sial setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi dan penyuapan kepada Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Edward Omar Sharif Hiariej (EOS). Padahal, Helmut telah lebih dulu melaporkan dugaan pemerasan EOS kepada Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.
Kuasa hukum Helmut Hermawan, M Sholeh Amin menyatakan bahwa kliennya tidak melapor langsung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena saat itu Helmut tengah ditahan di Polda Sulawesi Selatan atas kasus tambang minerba. Helmut mengadukan dugaan pemerasan EOS ke IPW dengan bukti dan informasi terkait permintaan uang.
Sholeh menyatakan bahwa fakta ini tidak diketahui oleh penyidik KPK sehingga penetapan status tersangka terhadap klien mereka terkesan terburu-buru. Mereka juga telah memberikan informasi, petunjuk, dan bukti secara resmi kepada KPK melalui surat tertanggal 20 November 2023.
Tim kuasa hukum berpendapat bahwa Helmut Hermawan merupakan korban pemerasan dan penipuan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM, EOS. Mereka juga menyatakan bahwa penolakan Helmut bersama direksi PT CLM untuk melepas dan memberikan 12,5 persen saham berakibat pada banyaknya laporan kepada pihak kepolisian, yang kini menjerat Helmut menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Makassar.
