portal berita hari ini yang terpercaya
Berita  

Kearifan Lokal sebagai Solusi Krisis Iklim Pasca Covid-19: Tantangan Berat yang Dihadapi

Kearifan Lokal sebagai Solusi Krisis Iklim Pasca Covid-19: Tantangan Berat yang Dihadapi

Abdon Nababan, seorang pemenang Penghargaan Magsaysay Award 2017 dalam kategori Masyarakat, menjelaskan bahwa korban dari krisis iklim bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

Abdon menyatakan bahwa Sumatera Utara (Sumut), jika ditangani dengan serius, bisa menghindari krisis iklim dan bahkan menjadi solusinya. Karena Sumut memiliki tiga sumber daya yang akan mengalami krisis secara global.

Menurut Abdon, secara kebudayaan, suku-suku di Sumut memiliki beragam identitas budaya yang sangat spesifik karena perjalanan historis selama ratusan hingga ribuan tahun. Mereka telah memiliki sistem pengetahuan dan praktek pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang harus dijadikan modal sosial.

Abdon menekankan bahwa anak-anak muda harus menjadi penggerak utama dalam menyadari bahwa Sumut memiliki potensi menjadi solusi untuk krisis global.

Dia juga menyoroti potensi sumber daya air danau Toba yang mengandung air tawar yang sangat melimpah, serta sungai-sungai yang dapat dijadikan sumber energi terbarukan dengan teknologi sederhana.

Abdon menegaskan bahwa setiap kampung di Sumut memiliki potensi sumber daya untuk menghasilkan energi terbarukan, sehingga dia mendorong terbentuknya kampung-kampung solusi iklim. Anak-anak muda diharapkan mau pulang ke kampungnya dengan pengetahuan yang mereka dapatkan.

Dia juga menilai bahwa desa-desa harus diberikan anggaran yang cukup untuk investasi, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak di desa.

Abdon juga menyatakan bahwa kearifan lokal dapat menjadi referensi dalam banyak perundingan internasional. Namun, banyak kalangan intelektual tidak melihat kearifan lokal sebagai solusi yang efektif.

Menurutnya, banyak lahan di Indonesia yang kemudian dikuasai oleh asing karena solusi dari luar lebih dipilih daripada menggunakan kearifan lokal. Abdon mengkhawatirkan bahwa tanah air dan energi terbarukan kita bisa dikuasai melalui investasi asing.