Ketua Umum Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah (KUKMI) Yudianto Tri menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya bertekad untuk menjembatani kolaborasi bagi stakeholder UMKM, termasuk pemerintah dan sektor usaha besar, agar UMKM lebih mumpuni, bukan sekadar naik kelas. Untuk mencapai sasaran UMKM ideal tersebut, KUKMI akan membekali anggotanya dengan kemampuan menguasai penggunaan digitalisasi informasi yang mulai digalakkan pada tahun 2024.
Yudianto menyatakan, “Kami ingin anggota KUKMI melek digital sehingga tidak gagap teknologi saat bermitra dengan sektor usaha besar maupun saat memasuki dunia ekspor.”
Dia menambahkan bahwa sinergi dan kolaborasi antara stakeholder UMKM dengan pengusaha besar seharusnya berlangsung secara kontinu agar keduanya dapat tumbuh bersama dalam tatanan ekonomi yang berkeadilan. Oleh karena itu, KUKMI akan lebih aktif dalam mendorong pertumbuhan usaha anggotanya, termasuk menyiapkan perangkat digitalisasi informasi.
Yudianto juga menyatakan bahwa di era yang serba digital saat ini, mustahil bagi UMKM untuk menggiring kolaborasi dengan usaha besar jika mereka masih belum melek digital. “UMKM akan tetap di pinggiran apabila hanya bergerak sendiri-sendiri dan tidak mampu memproduksi usaha skala industrial,” ucap Yudianto.
KUKMI akan tegak lurus dengan program pemerintah yang bertekad menjadikan UMKM berdaya saing kuat di negeri sendiri. Oleh karena itu, KUKMI sangat mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan UMKM berkualitas atau naik kelas. Namun demikian, KUKMI menekankan perlunya indikator yang jelas untuk menentukan kualitas UMKM yang naik kelas tersebut, termasuk apakah lingkungan ekonomi dan regulasi yang ada sudah mendukung.
Untuk mendukung UMKM naik kelas, tugas besar organisasi ini adalah membangun dan menciptakan berbagai program. Sebagai langkah konkret pemberdayaan UMKM, pada tahun 2024 KUKMI akan meluncurkan Platform KUKMI DIGITAL yang saat ini sedang diformulasikan. Upaya ini melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk beberapa startup nasional pilihan.
