Salah satu momen menarik datang pertanyaan dari Alif, siswa SMAN 53 Jakarta, yang menyatakan ketertarikannya pada politik. Alif merasa ragu untuk terjun ke dunia politik karena citranya yang sering terkait dengan hal negatif. Dalam jawabannya, M. Pradana Indraputra menyampaikan bahwa politik adalah pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan.
“Bahwa politik mengalami perubahan seiring waktu, dan walaupun saat ini terlihat kotor, demokrasi memberikan kebebasan untuk memilih pemimpin,” kata M. Pradana Indraputra.
Selain talkshow, para peserta diberikan kesempatan untuk mengekspresikan harapan mereka melalui tulisan di post-it yang ditempelkan di “Wall of Hope”. Mereka juga diminta menyuarakan aspirasinya melalui kotak suara negeri yang disediakan oleh Penerus Negeri. Suasana semakin meriah dengan penutupan acara yang dimeriahkan oleh musisi lokal, Fachrul.
Sementara itu, Steffanie dari Forum Osis DKI Jakarta, salah satu peserta, menyatakan antusiasmenya terhadap acara ini. “Hari ini acaranya seru banget karena kita sebagai pemuda diajari bahwa kita sebagai pemuda bukan hanya menunggu orang lain untuk bekerja, tapi kita juga bisa bergerak. Aku semakin percaya bahwa anak muda hari ini harus berjuang untuk memajukan negeri ini menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Acara “Berkumpul Untuk Bermimpi: Menuju Indonesia Emas 2045” tidak hanya berakhir sebagai kumpulan anak muda yang bersemangat, namun juga sebagai bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dapat menciptakan perubahan positif. Acara ini berhasil menciptakan ruang bagi anak muda untuk berdialog, bermimpi, dan bersama-sama menciptakan Indonesia Emas 2045 yang diinginkan.