Prabowo Subianto telah menyampaikan pandangannya tentang Khalifah Umar bin Khattab dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto”. Menurutnya, seorang pemimpin besar harus memiliki pemikiran yang cemerlang, fisik yang kuat, dan sikap yang teguh, dan Umar bin Khattab memiliki semua kualitas tersebut.
Umar bin Khattab berasal dari latar belakang sederhana, lahir di dataran dekat Mekah, dan tumbuh besar merawat unta ayahnya. Meskipun dari latar belakang sederhana, kepemimpinan Umar sudah menonjol sejak usia dini. Dia belajar membaca, menulis, dan menguasai berbagai keterampilan fisik seperti seni bela diri, gulat, dan menunggang kuda. Dia juga memiliki bakat sebagai seorang orator yang cerdas.
Meskipun awalnya menolak Islam, setelah memeluk agama tersebut, Umar menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia. Dia menggunakan kekuatan fisiknya untuk melindungi kaum Muslim yang sedang dianiaya. Umar juga dikenal sebagai arsitek kekhalifahan setelah Nabi Muhammad meninggal. Dia memimpin kaum Muslim dengan sifat yang keras namun adil.
Dalam kepemimpinannya, Umar berhasil memenangi hati rakyat dengan keterampilan pidatonya yang baik. Dia berhasil memperluas kekhalifahan secara eksponensial, termasuk menaklukkan Persia dalam waktu kurang dari dua tahun. Umar juga dikenal sebagai ahli hukum yang saleh dan adil, yang memulai proses kodifikasi hukum Islam.
Umar menolak segala bentuk kekayaan duniawi dan menerapkan prinsip etika yang ketat bagi pejabat negara. Dia juga menolak untuk mempromosikan siapa pun yang terkait dengannya ke posisi otoritas, bahkan jika mereka memenuhi syarat.
Menurut Prabowo Subianto, lebih dari segalanya, Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin inspirasional karena kemanusiaan yang ditunjukkan olehnya. Kebajikan bukan hanya merupakan ucapan belaka bagi Umar, tetapi menjadi cara hidupnya.