“Pada saat saya pensiun dari TNI, saya terenyuh ketika membaca surat Montgomery ke raja Inggris. Dalam surat itu, Montgomery mengungkapkan kebingungannya karena pulang dari perang tanpa memiliki rumah. Hal ini membuat saya merenung, bahwa seorang panglima tersohor seperti Montgomery pun mengalami nasib yang serupa.
Montgomery meniti karier militer dari Akademi Militer Inggris yaitu Sandhurst, dan sempat terluka parah selama Perang Dunia pertama. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya hingga pada Perang Dunia kedua, di mana ia berhasil mengalahkan tentara Jerman dan Italia dalam pertempuran El Alamein di Mesir.
Selain karier militernya yang gemilang, hal lain yang menarik tentang Montgomery adalah kebiasaannya yang profesional, fokus pada pengabdian sebagai perwira lapangan, dan kegemarannya mempelajari sejarah. Namun, hal yang paling menarik bagi saya adalah saat saya menemukan surat yang ditulis Montgomery kepada Raja Inggris George ke-6 setelah Perang Dunia Kedua.
Dalam surat tersebut, Montgomery mengaku kebingungan karena pulang tanpa rumah, setelah harta pribadinya hancur akibat serangan bom Jerman. Hal ini membuat saya tersentak, karena saya juga mengalami nasib yang serupa ketika saya baru saja pensiun dari tentara. Tetapi melalui perjuangan yang tidak gampang, akhirnya saya juga berhasil memiliki rumah pribadi.
Pengalaman ini membuat saya terhibur, karena hal yang serupa juga dialami oleh seorang panglima yang memimpin jutaan prajurit dari negara super power. Hal ini membuat saya merasa lebih menghargai perjuangan dan rasa syukur atas kepemilikan rumah pribadi yang saya miliki.”
