portal berita hari ini yang terpercaya

Budiman Sudjatmiko: Menginginkan Keadilan Tanpa Menghilangkan Ketimpangan adalah Sama dengan Mengabaikan Masalah

Budiman Sudjatmiko: Menginginkan Keadilan Tanpa Menghilangkan Ketimpangan adalah Sama dengan Mengabaikan Masalah

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menganggap paparan Prabowo Subianto dalam dialog Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) beberapa waktu lalu menunjukkan konsistensinya dalam upaya memperbaiki ketimpangan yang ada di Indonesia.

Menurut Budiman, pendapat yang disampaikan Prabowo lebih dari sekadar wacana pembangunan keadilan belaka. Ia menekankan bahwa Prabowo fokus pada upaya nyata untuk memperbaiki ketimpangan dengan langkah-langkah konkret.

Budiman mencontohkan program hilirisasi sebagai salah satu upaya logis dan rasional yang terus didorong oleh Prabowo. Menurutnya, hilirisasi bisa menjadi solusi efektif untuk memperbaiki ketimpangan tersebut, terutama dalam industri ekstraktif dan hilirisasi.

Menurut Budiman, jika hilirisasi kemudian diikuti dengan industrialisasi skala penuh, hal ini akan menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

Menurut Budiman, upaya Prabowo dalam memperbaiki ketimpangan lewat hilirisasi menunjukkan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang strategis dan visioner. Ia menekankan bahwa Prabowo bukanlah tipe pemimpin yang hanya pandai menyusun kata, tetapi tipe pemimpin strategis yang memiliki pemikiran dan tindakan berjangka panjang.

Sumber: Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko menilai paparan Prabowo Subianto dalam dialog Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) beberapa waktu lalu, menunjukkan konsistensinya berupaya memperbaiki ketimpangan yang ada di Indonesia.

Budiman melihat pendapat yang dilontarkan Prabowo lebih dari sekadar melempar wacana pembangunan keadilan belaka. Menurutnya, Prabowo fokus pada upaya memperbaiki ketimpangan yang dapat diraihnya dengan langkah yang jelas.

“Membangun keadilan tanpa langkah konkret hanya wacana yang sarat nuansa etis. Sementara mengoreksi ketimpangan, harus dibangun dengan upaya yang logis, rasional. Ingin keadilan tanpa mengkoreksi ketimpangan itu tidak mungkin, itu sama dengan omon-omon” kata Budiman kepada wartawan di Jakarta, Minggu (14/1).

Budiman mencontohkan program hilirisasi sebagai satu upaya logis dan rasional yang terus didorong Prabowo. Menurutnya hilirisasi bisa menjadi ‘solusi antara’ yang efektif untuk memperbaiki ketimpangan tersebut.

“Dalam hal industri ekstraktif dan hilirisasi, beliau paham akar masalahnya. Ketimpangan nilai tambah antara pebisnis bahan mentah dan manfaat yang diterima masyarakat di sekitar area pertambangan adalaha sesuatu yang nyata terjadi.” tuturnya

“Dengan hilirisasi pebisnis bahan mentah tidak lagi seenaknya hanya keruk, jual, kirim. Rakyat juga bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dan manfaat ekonomi lainnya berkat hilirisasi, karena bahan tersebut diproses terlebih dahulu.” lanjut Budiman.

Bahkan manfaatnya akan lebih besar lagi jika hilirisasi nantinya diikuti dengan industrialisasi.

“Jika hilirisasi kemudian dilanjutkan dengan industrialisasi skala penuh, maka akan menghasilkan produk-produk yang bernilai tinggi. Makin banyak masyarakat terbantu. Lebih banyak pekerjaan, lebih tinggi standar kehidupan.” tuturnya.

Usaha memperbaiki ketimpangan lewat hilirisasi ini, nilai Budiman, adalah bukti Prabowo adalah pemimpin yang strategis dan visioner.

“Pak Prabowo adalah tipe pemimpin strategis dan visioner yang selalu punya pemikiran dan tindakan berjangka panjang. Bukan pemimpin yang bermodal populisme dan hanya tebar janji jangka pendek,” tegas Budiman.

“Bukan tipe pemimpin yang hanya pandai menyusun kata, sekedar retorika omon omon,” pungkas dia. (SENOPATI)

Sumber: https://prabowosubianto.com/budiman-sudjatmiko-ingin-keadilan-tanpa-mengoreksi-ketimpangan-itu-sama-dengan-omon-omon/

Source link

Exit mobile version