Gereja Katolik St. Antonius Purbayan terletak di Jalan Arifin, Solo, dan merupakan gereja Katolik tertua di Kota Solo. Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan gereja ini masih berfungsi dengan baik hingga saat ini. Gereja ini didirikan pada tahun 1905 dan memiliki arsitektur barat yang unik. Selain menjadi gereja tertua, Gereja Santo Antonius Purbayan juga menjadi gereja Katolik pertama di Solo.
Keberadaan gereja ini menjadi saksi sejarah dalam menyebarkan agama Katolik di Solo dan daerah lain di Pulau Jawa. Sebelum didirikan pada tahun 1905, aktivitas gereja dilayani langsung dari Semarang. Orang Surakarta pertama yang dibaptis di gereja ini adalah Anna Catharina Weynschenk pada 14 November 1812, diikuti oleh Georgius Weynschenk pada 24 November 1813.
Pada 1859, stasi keuskupan Ambarawa didirikan, yang mencakup wilayah Ambarawa, Solo, dan Madiun. Gereja ini mengalami pemugaran dan pelebaran pada sisi dalamnya antara tahun 1986-1988 namun tetap mempertahankan nilai sejarahnya. Selain arsitektur barat, gereja ini juga memiliki elemen tradisional Jawa yang menampilkan gabungan unik dengan arsitektur kolonial Belanda.
Bangunan gereja ini memiliki ciri khas atap joglo yang merupakan karakteristik arsitektur Jawa, serta jendela dan pintu dengan bentuk elemen arsitektur gothic yang mencerminkan integrasi antara budaya lokal dan pengaruh Eropa. Gereja Katolik St. Antonius Purbayan masih aktif sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial, serta bekerja sama dengan elemen masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.