Pihak berwenang menduga bahwa pasien tidak pergi ke fasilitas kesehatan terdekat setelah digigit anjing yang terinfeksi rabies. “Karena gejala tersebut muncul setelah pasien masuk ke ruang isolasi,” jelas Iradat, Senin (10/6/2024).
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Dompu, Mujahidin, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan keluarga, korban telah digigit anjing terjangkit rabies sekitar sebulan sebelum meninggal. Luka korban tidak diobati dengan benar dan tidak mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
“Ya, ada warga yang meninggal setelah digigit anjing yang diduga terinfeksi rabies. Dan anjing tersebut sudah dibunuh oleh keluarga korban,” Mujahidin mengonfirmasi kejadian tersebut.
Ia melanjutkan bahwa setelah kematian korban, korban langsung dimakamkan karena diduga terkena rabies. Sementara itu, VAR akan diberikan kepada keluarga korban.
“Dinas Keswan akan memberikan VAR kepada seluruh keluarga yang terlibat dalam pengurusan jenazah korban,” tambah Mujahidin.