Taman Nasional Sebangau memiliki tugas penting untuk menjaga populasi orang utan Kalimantan. Orang utan merupakan spesies kunci dalam menjaga ekosistem hutan hujan tropis dan regenerasi hutan. Menurut Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, populasi orang utan di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, mengalami peningkatan dari 6.080 ekor pada tahun 2015 menjadi diperkirakan 8.600 ekor pada tahun 2023.
Alue Dohong menyatakan bahwa orang utan memiliki peran penting dalam menyebar benih di hutan melalui buah-buahan yang mereka konsumsi. Biji-biji yang tersebar oleh orang utan akan tumbuh menjadi pohon, menyebabkan penyerapan karbon dioksida dan regulasi air. Orang utan juga dianggap sebagai spesies payung yang membantu melindungi spesies lainnya dalam ekosistem hutan.
Peningkatan populasi orang utan di Taman Nasional Sebangau disebabkan oleh kondisi ekosistem yang terpelihara dengan baik. Alue Dohong juga menyebutkan tentang revisi Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yang akan memudahkan pengelolaan orang utan liar di Indonesia.
Sebangau’s Biodiversity Fest 2024 merupakan acara yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menjaga keanekaragaman hayati di Taman Nasional Sebangau. Acara ini merupakan kerjasama antara Balai Taman Nasional Sebangau dan Yayasan Borneo Nature Indonesia, dan menyajikan berbagai pameran produk pemberdayaan masyarakat, fotografi, lukisan, dan seminar terkait orang utan. Acara ini juga menjadi ajang diskusi ilmiah mengenai keanekaragaman hayati, khususnya orang utan.