Pembangunan infrastruktur perpustakaan desa atau Taman Baca Masyarakat (TBM) menjadi salah satu pendorong bagi pembangunan literasi di daerah. Pembangunan infrastruktur literasi ini menjadi penting demi menyambut generasi Indonesia Emas 2045. Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 17 Mei 2024 telah mencanangkan Gerakan Literasi Desa, sebagai bukti bahwa anggaran desa dapat digunakan untuk pembangunan perpustakaan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Asriady Sulaiman, menyatakan bahwa momentum pencanangan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan literasi masyarakat desa. Sulaiman juga menekankan pentingnya literasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghadirkan SDM yang unggul dan berkualitas.
Namun, upaya tersebut tidak akan maksimal tanpa adanya contoh teladan dalam menumbuhkan budaya membaca. Pemerintah perlu melibatkan orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan ulama sebagai role model dalam kegiatan membaca.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Sary Dyana Mualim, menyoroti bahwa perkembangan perpustakaan dan literasi selalu dihadapi oleh tantangan. Dia menekankan bahwa saat ini terdapat tiga tantangan utama dalam peningkatan literasi, yaitu kurangnya akses, rendahnya keterampilan literasi, dan kurangnya dukungan.
Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan akses informasi dan pengetahuan, serta kolaborasi dalam mendukung literasi.