PT KAI Daop 8 Surabaya memastikan bahwa perjalanan kereta api akan beroperasi normal setelah tidak ditemukan kerusakan pada struktur jembatan dan rel akibat gempa bumi 4,9 magnitudo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari Selasa.
“Para petugas KAI memastikan bahwa jalur kereta api aman. Seluruh kereta api diizinkan melanjutkan perjalanan,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, pada hari Selasa.
Dia menjelaskan bahwa saat gempa terjadi, Pusat Pengendali Operasi Daop 8 Surabaya memberlakukan status berhenti luar biasa bagi Kereta Api 433 Commuterline Malang-Blitar di Stasiun Malang. Selain itu, status yang sama diberlakukan untuk Kereta Api 434 Commuterline Penataran relasi Malang-Surabaya di Stasiun Sumberpucung sejak pukul 10.35 WIB.
Luqman menambahkan bahwa meskipun kondisi telah dinyatakan aman, petugas tetap siap untuk mengantisipasi dampak bencana alam terhadap keselamatan penumpang. Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional, termasuk masinis yang selalu mendapatkan informasi terbaru dari pusat pengendali kereta api.
Sebelumnya, BMKG Karangkates mencatat gempa bumi tektonik dengan Magnitudo 4,9 melanda wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari Selasa. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas III Karangkates, Ma’muri, menyatakan bahwa gempa tersebut terjadi di kedalaman laut 57 kilometer.
Gempa magnitudo 4,9 terjadi pada 13 Agustus 2024 pukul 10.03 WIB di lokasi 9.18 LS, 112.59 BT atau 115 kilometer tenggara Kabupaten Malang. Dampak dari gempa tersebut dirasakan hingga ke beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti Blitar, Jember, dan Lumajang.