Menurut Gunawan Benjamin, berdasarkan data yang diperoleh, terungkap bahwa sejak dibukanya Bandara Kualanamu pada Juli 2013, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara belum pernah mencapai angka pertumbuhan 6,01 persen pada tahun 2013.
Bahkan, ekonomi Sumatera Utara hanya tumbuh sebesar 5,23 persen pada tahun 2014. Pada tahun yang sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan operasional Bandara Kualanamu.
“Namun, sejak tahun itu hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara bahkan masih lebih rendah dari capaian pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014,” jelas Gunawan.
Meskipun demikian, Gunawan menegaskan bahwa bukan karena kehadiran Bandara Kualanamu membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
“Dinamika ekonomi global yang tidak stabil juga berpengaruh sehingga kontribusi Bandara Kualanamu terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat,” ungkapnya.
Gunawan Benjamin juga menjelaskan bahwa perlambatan ekonomi di Sumatera Utara sejak tahun 2014 juga disebabkan oleh turunnya harga komoditas energi dunia yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Jadi, tidak hanya satu faktor saja yang mempengaruhi, banyak faktor yang berperan,” tegasnya.
