Paramedis Jalanan Sumatera Barat turun ke lokasi konflik lahan antara PT PHP I dan masyarakat petani pejuang Nagari Kapa, Pasaman Barat untuk mengecek kondisi kesehatan masyarakat yang bertahan di lahan yang sedang berkonflik.
Masyarakat petani pejuang Kapa bertahan siang dan malam dengan kondisi seadanya di lahan tersebut hampir dua minggu terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan para petani mulai mengalami gangguan kesehatan.
“Iya terlepas dari konflik yang terjadi, kami ke lokasi untuk mengecek kesehatan masyarakat dan juga sebagai solidaritas,” kata Koordinator Paramedis Jalanan Sumbar, S (inisial), Kamis (17/10/2024).
Ia menyebut dengan kondisi tempat istirahat yang seadanya, sanitasi yang tidak memadai, ketersediaan bahan makanan dan air minum yang kurang, cukup berisiko terhadap kesehatan masyarakat yang sedang berjuang.
Paramedis Jalanan Sumbar turun ke lokasi selama dua hari pada Selasa (15/10/2024). Ia menyebut terdapat berbagai keluhan dari petani pejuang Kapa, keluhan paling banyak diterima adalah demam, sakit kepala, batuk dan flu, gatal-gatal serta rasa mual.
Selain itu juga terdapat keluhan susah tidur dan berkurangnya nafsu makan, serta adanya rasa takut dan trauma. Menurut S, berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh warga disebabkan oleh lingkungan yang tidak mendukung serta karena faktor usia rata-rata masyarakat yang berada di posko adalah usia yang rentan.
“Ada sekitar 30 lebih petani yang melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Kemudian ia menyampaikan Paramedis Jalanan turun langsung ke Nagari Kapa sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat yang sedang berjuang.
“Meskipun konflik agraria menjadi fokus utama, seharusnya kondisi kesehatan masyarakat juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah,” kata S.
Ia menambahkan pendampingan dan pemastian akses kesehatan yang memadai adalah hal minimal yang perlu diberikan kepada mereka yang tengah berjuang di dalam konflik tersebut.