PortalBeritaMerdeka.biz adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup. Dengan komitmen untuk menjadi sumber berita terbaik di Indonesia

Pitstop Monako: Meningkatkan Kinerja Balapan F1

Grand Prix Monako dalam kondisi kering biasanya sangat mudah. Di Formula 1 modern, jika pembalap berhasil memuncaki kualifikasi, maka jalan menuju kemenangan terlihat tidak rumit. Setelah mendapatkan jarak yang layak untuk memimpin di Tikungan 1 (bukan hal yang paling sulit untuk dilakukan, dengan jarak lebih dari 200 meter dari posisi terdepan), dan pastikan pembalap tidak disalip – atau dilewati – oleh pesaing. Balapan sering berubah menjadi permainan menunggu, karena sang pemimpin balapan menunggu saingan terdekatnya untuk masuk ke pit sebelum melakukan hal yang sama di lap berikutnya. Dalam konteks ini, langkah F1 untuk memberlakukan strategi beberapa pitstop di Monako – dengan jumlah penggantian ban dan komponen yang belum ditentukan – adalah upaya yang adil untuk memperbaiki apa yang terlalu sering digambarkan sebagai prosesi.

Demi kesederhanaan, peraturan F1 biasanya digambarkan sebagai mandat pitstop untuk setiap pembalap, tetapi peraturan yang sebenarnya adalah bahwa setiap peserta harus menggunakan setidaknya dua komposisi ban yang berbeda dalam balapan kering. Nuansa ini menjadi kunci, karena pergantian ban diperbolehkan dalam kondisi red flag. Jadi, ketika Grand Prix Monako 2024 dihentikan setelah terjadi tabrakan beruntun di lap pertama yang melibatkan Nico Hulkenberg, Sergio Perez, dan Kevin Magnussen, pemenang tahun lalu Charles Leclerc hanya harus menahan tekanan dari Oscar Piastri di sepanjang balapan, setelah keduanya mengganti ban dari kompon medium ke kompon keras di 77 putaran terakhir. Pembalap asal Monako itu berhasil melakukannya dengan mudah.

Charles Leclerc, Ferrari SF-24, dan Oscar Piastri, McLaren MCL38, adalah dua pembalap yang bertarung sengit dalam balapan tersebut. Piastri mengaku bahwa balapan ini sangat sulit, dengan Kecepatan awal yang lambat dan mobil F1 yang lebar sebagai hambatan utama untuk menyalip. Hal ini menjadi perhatian dalam pertemuan Komisi F1 untuk menyelenggarakan beberapa pitstop untuk GP Monako 2025 dengan kemungkinan menggunakan ketiga komponen ban yang dibawa oleh Pirelli. Strategi baru ini diharapkan dapat memberikan kehidupan baru dalam balapan di Monaco, menambah dinamika dan ketidakpastian dalam aksi saling menyapu pembalap.