Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika: Sesuai dengan Arahan Presiden RI

Peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) akan disusun sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, menyampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam sebuah wawancara dengan ANTARA. Menurut Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah “Roy” Soemirat, tidak ada rencana untuk mengadakan acara khusus dengan pejabat asing dalam perayaan peringatan tersebut. Meskipun begitu, akan ada beberapa kegiatan yang diatur untuk memperingati KAA, meski bukan dalam bentuk event besar yang meriah. Penting untuk terus menekankan semangat Konferensi Asia Afrika agar relevan dengan situasi dunia saat ini, seperti yang diungkapkan oleh Roy. Dasasila Bandung, yang merupakan hasil dari KAA 1955, tetap relevan bahkan setelah 70 tahun berlalu, dengan lebih dari 100 negara yang semula berpartisipasi dalam konferensi tersebut kini menjadi anggota Gerakan Non-Blok (GNB/NAM). Konferensi Asia Afrika pertama kali digelar pada tahun 1955 di Bandung, Jawa Barat, yang menandai 70 tahun peringatan KAA tahun ini. Dasasila Bandung, yang dihasilkan dari KAA 1955, menjadi semangat bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk menyelesaikan masalah kolonialisme. Prinsip-prinsip Dasasila Bandung meliputi menghormati hak asasi manusia, kedaulatan negara, persamaan antar bangsa, larangan intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain, dan penyelesaian konflik internasional dengan damai.bagai kekuatan politik yang besar. Gedung Merdeka di Bandung adalah saksi dari kebangkitan kemerdekaan bangsa Asia-Afrika, dan Kementerian Luar Negeri berencana untuk melakukan pembenahan pada gedung tersebut. Dalam keseluruhan artikel, Kementerian Luar Negeri RI menekankan pentingnya memperingati KAA dengan cara yang relevan dan memperkuat semangat dari Konferensi Asia Afrika untuk menyelesaikan masalah global yang masih relevan hingga saat ini.

Source link