Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis pagi. Sebanyak lima erupsi terjadi dengan tinggi letusan antara 500 hingga 900 meter di atas puncak Mahameru. Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.41 WIB, meskipun visual letusan tidak teramati namun tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.
Petugas Pos PGA Semeru, Mukdas Sofian melaporkan bahwa erupsi terakhir terjadi pada pukul 05.40 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 900 meter di atas puncak gunung. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 155 detik.
Selain itu, terdapat tiga kali erupsi tambahan pada pagi itu. Erupsi kedua terjadi pukul 06.37 WIB dengan tinggi kolom letusan 500 meter di atas puncak dan dengan intensitas abu sedang ke arah utara. Erupsi ketiga, keempat, dan kelima terjadi berturut-turut pada pukul 06.42 WIB, dengan kolom letusan masing-masing sekitar 700, 600, dan 600 meter di atas puncak gunung.
Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Level II (Waspada) sehingga masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana diminta untuk tetap waspada. Masyarakat di sekitar Besuk Kobokan dilarang melakukan aktivitas dalam radius delapan km dari puncak terutama di sektor tenggara karena berpotensi terkena awan panas guguran. Disarankan juga untuk mengikuti informasi resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait aktivitas Gunung Semeru.