Setiap tahun pada hari setelah Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, warga Desa Adat Semate, Badung, Bali, melaksanakan tradisi Mbed-Mbedan. Tradisi ini melibatkan umat Hindu yang saling tarik-menarik tumbuhan bun kalot dan tali tambang sebagai simbol keharmonisan dan kebersamaan antar warga. Selain permainan tarik tambang, dalam acara tersebut juga ditampilkan tari Rejang Giri Putri untuk memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas desa. Setiap tahunnya, puluhan warga bergabung dalam kegiatan ini dengan harapan memperoleh kebahagiaan dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi Mbed-Mbedan menjadi bagian penting dalam mempertahankan budaya dan kearifan lokal di Desa Adat Semate.
Ritual Tradisi Mbed-Mbedan Pasca Hari Raya Nyepi untuk Keharmonisan

Read Also
Recommendation for You

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menutup akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan halte Transjakarta di…

Ketua Tim Penanggungjawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Eduart Wolok, menjelaskan bahwa…

Pemerintah belum menerima usulan mengenai sejumlah daerah, termasuk Surakarta, untuk menjadi daerah istimewa. Menteri Sekretaris…

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah menyatakan bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan negara lain…