Di balik kilauan gemerlap Jakarta yang modern, ada lorong-lorong sempit yang menjadi tempat tinggal ribuan keluarga. Gang-gang kecil di Jakarta Selatan dipenuhi dengan rumah-rumah sederhana berdinding coretan dan atap yang saling menindih. Anak-anak berlarian di jalanan yang sempit, sementara pakaian digantung seadanya di depan rumah. Realita keluarga di RW kumuh Jakarta terungkap, di mana kondisi kehidupan tidak bisa disembunyikan di tengah pesatnya perkembangan kota metropolitan.
Seorang pria paruh baya bernama Ahmad di Manggarai tengah memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Ia mengeluhkan biaya renovasi yang tinggi, sementara di sekitarnya banyak warga lain yang menghadapi permasalahan serupa. Kehidupan di kawasan ini semakin sulit setelah kebakaran menghancurkan banyak rumah dan membuat ribuan jiwa kehilangan tempat tinggal.
Meski upaya telah dilakukan, elimnasi RW kumuh di Jakarta masih memerlukan waktu yang panjang. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan masih ada 450 RW kumuh di Jakarta. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dibutuhkan untuk menangani masalah ini.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk membebaskan RW-RW dari status kumuh. Program bedah rumah dan konsolidasi tanah vertikal menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hunian di Manggarai dan kawasan-kawasan RW kumuh lainnya. Pemerintah juga menambah fasilitas umum seperti tempat sampah dan alat pemadam kebakaran ringan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
Di samping itu, relokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Green Jagakarsa menjadi alternatif bagi warga yang kehilangan tempat tinggal atau berpenghasilan rendah. Program ini menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan hunian yang layak bagi seluruh warganya.
Meskipun banyak warga yang ragu untuk direlokasi, langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa Jakarta terus berjuang untuk menyusun kembali asa bagi mereka yang memilih untuk menetap di sana. Langkah-langkah kecil ini menunjukkan upaya pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah perumahan di ibu kota.