Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengumumkan rencana untuk menggelar konferensi internasional bersama Arab Saudi guna mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina. Macron, dalam konferensi pers bersama Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, menyatakan akan mengkoordinasikan inisiatif ini dengan mitra regional, termasuk Kairo, untuk memastikan stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut.
Menyikapi krisis kemanusiaan di Gaza, Macron mengecam serangan udara Israel dan mengajukan seruan agar gencatan senjata segera dilakukan. Ia juga menolak pemindahan paksa penduduk maupun aneksasi wilayah Gaza dan Tepi Barat, menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional.
Selain itu, Macron juga mendukung rencana rekonstruksi Gaza yang disahkan oleh Liga Arab pada bulan Maret. Kunjungan Macron ke Mesir bertujuan untuk membahas perkembangan kawasan bersama dengan para pejabat Mesir, termasuk dalam pertemuan tingkat tinggi trilateral dengan Sisi dan Raja Yordania Abdullah II.
Situasi di Gaza semakin memanas dengan meningkatnya serangan militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.300 orang dan melukai ribuan lainnya sejak bulan Maret. Dalam konteks ini, Mahkamah Pidana Internasional juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga dihadapkan pada gugatan genosida di Mahkamah Internasional.
Melalui kerja sama internasional dan dorongan dari negara-negara seperti Prancis dan Arab Saudi, diharapkan solusi komprehensif dan berkelanjutan dapat ditemukan untuk mengakhiri konflik yang telah memakan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.