Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar berangkat menuju Amman, Yordania untuk mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke beberapa negara di Timur Tengah dan Turki. Selama di Yordania, dijadwalkan penandatanganan nota kesepahaman di bidang pertanian dengan pihak Kerajaan Hasyimiyah. Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara mitra strategis, terutama dalam perdagangan, investasi, dan pertanian.
Indonesia dan Yordania telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1950 dan terus memperkuat kerja sama lintas sektor yang saling menguntungkan. Kerja sama tersebut mencakup pertukaran informasi ilmiah dan teknis, pelaksanaan program pelatihan, kolaborasi program magang, promosi perdagangan dan investasi pertanian, fasilitasi akses pasar produk pertanian, serta bentuk kerja sama lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
Kerja sama ini penting karena Indonesia terkenal dalam produksi komoditas tropis seperti kelapa sawit, rempah-rempah, dan karet, sementara Yordania salah satu produsen fosfat terbesar di dunia dan memiliki keunggulan dalam teknologi pertanian lahan kering dan pengelolaan air. Selain kerja sama teknis, kesamaan karakter sebagai negara mayoritas Muslim juga membuka peluang pengembangan industri halal, termasuk produk pangan berbasis syariah.
Kehadiran Menteri Pertanian dalam kunjungan ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk memperkuat diplomasi pertanian, memperluas kolaborasi internasional, dan meningkatkan kerja sama strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.