Marc Marquez, juara dunia delapan kali, telah memulai babak baru dalam karirnya dengan tim resmi Ducati MotoGP. Setelah menanggalkan Honda, merek yang telah meraih enam gelar juara dunia di kelas utama, Marquez sekarang berusaha menghadapi tantangan baru dengan bergabung bersama perusahaan Borgo Panigale. Meskipun kontraknya masih berlanjut hingga 2024, Marquez telah memutuskan untuk pindah dan mengejar potensi penuhnya dengan tim baru.
Keputusan Marquez untuk meninggalkan Honda, meskipun masih memiliki satu tahun tersisa di kontraknya, tidak semata-mata didorong oleh faktor finansial. Meski Honda menawarkan kontrak senilai 125 juta euro (sekitar Rp2,3 triliun) untuk lima musim, Marquez lebih tertarik pada kesempatan untuk berkompetisi dengan motor terbaik di grid. Alberto Puig, manajer Honda Racing, mengungkapkan bahwa keputusan untuk melepas Marquez tidaklah mudah, namun pihak Honda memahami bahwa sang pembalap ingin mencapai kesuksesan dengan motor yang mampu memenangkan balapan.
Puig juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Marquez atas kontribusinya selama ini, dan memahami bahwa keputusan Marquez untuk pindah tim adalah langkah yang diambil demi pencapaian tujuan pribadinya. Meskipun Honda berharap untuk kembali memiliki pembalap pemenang di masa depan, saat ini fokus mereka adalah untuk meningkatkan performa RC213V agar dapat bersaing di level tertinggi. Honda yakin bahwa dengan kerja keras dan restrukturisasi yang dilakukan, mereka akan kembali meraih kesuksesan di MotoGP.
Meski demikian, Puig menegaskan bahwa kemungkinan Marquez kembali ke Honda di masa depan adalah hal yang tidak bisa diwujudkan saat ini. Honda fokus pada perbaikan performa motor mereka dan yakin bahwa dengan waktu, mereka akan kembali menjadi pabrikan pemenang. Dengan hubungan yang baik antara Honda dan Marquez, serta kesempatan untuk berkembang dan bersaing di level tertinggi, kedua belah pihak menaruh harapan bahwa di masa depan, mereka dapat kembali bekerjasama untuk meraih kesuksesan bersama.