Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, telah mengakibatkan lumpuhnya semua fasilitas kesehatan di wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan bahwa pendudukan Israel telah memperketat pengepungan dengan melakukan serangan besar-besaran di sekitar Rumah Sakit Indonesia, sehingga mengakibatkan larangan masuk pasien, staf medis, dan persediaan yang membuat rumah sakit tersebut tidak dapat beroperasi. RS Indonesia adalah satu-satunya fasilitas medis besar yang masih terbuka sebelum akhirnya ditutup, menyusul penutupan RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun di Gaza Utara.
Pada saat yang sama, serangan udara Israel terus meningkat di Gaza, dengan korban tewas mencapai 103 orang di seluruh wilayah Palestina. RS Nasser melaporkan bahwa lebih dari 48 orang telah tewas akibat serangan Israel di Khan Younis dan sekitarnya di Gaza selatan. Korban termasuk 18 anak-anak dan 13 perempuan. Serangan-serangan lainnya di Gaza Utara juga menewaskan banyak warga sipil, termasuk di kamp pengungsi Jabaliya.
Dampak dari intensitas serangan Israel di Gaza terus meningkat, menyebabkan kematian dan pengungsian ke wilayah selatan semakin meluas. Israel melanggar gencatan senjata yang rapuh dengan melakukan serangan udara mematikan, sementara blokade yang semakin ketat menyulitkan distribusi bantuan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke wilayah kantong Palestina tersebut. Situasi yang terus memburuk ini menunjukkan eskalasi konflik yang mengancam kehidupan dan kesejahteraan penduduk Gaza.