Markas Pusat Khatam Al-Anbia (KCHQ) Angkatan Bersenjata Iran telah memberikan peringatan serius kepada negara-negara yang memasok senjata kepada Israel. Mereka mengatakan bahwa negara-negara tersebut akan menjadi target serangan militer Iran. Menurut data intelijen, rezim Zionis Israel telah mengalami kerugian signifikan dalam kapabilitas radar dan pertahanan udaranya akibat serangan rudal dan pesawat nirawak Angkatan Bersenjata Iran. Meskipun Israel memiliki sistem pertahanan udara anti-rudal yang canggih, kinerjanya mulai terganggu dan pasokan amunisi mereka mulai menipis.
KCHQ menegaskan bahwa negara mana pun yang membantu rezim Zionis dengan memasok radar atau peralatan militer akan dianggap sebagai musuh Iran dan menjadi target Angkatan Bersenjata Iran. Israel telah melancarkan serangan terhadap Iran sejak 13 Juni, yang menargetkan instalasi nuklir, militer, dan area pemukiman. Sebanyak 400 warga Iran telah tewas akibat serangan tersebut.
Sebagai respons, militer Iran telah melancarkan serangan balasan, termasuk meluncurkan serangkaian rudal terhadap Israel dalam operasi “True Promise 3”. Serangan ini terjadi hingga tanggal 21 Juni. Dalam konteks ini, Ketua Umum PBB telah mengecam serangan AS terhadap program nuklir Iran, menyebutnya sebagai ancaman terhadap perdamaian dunia. Saudi Arabia juga menegaskan bahwa serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran tidak akan menyebabkan radiasi di Teluk. Di sisi lain, Presiden Mesir menolak dengan tegas eskalasi serangan Israel terhadap Iran.
Sumber: Mehr News Agency-OANA.