Berita  

Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz: Dampak bagi Pelayaran

Selat Hormuz merupakan sebuah jalur laut yang sangat vital dalam memfasilitasi pasokan minyak global. Parlemen Republik Islam Iran telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk segala kegiatan pelayaran setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, mengungkapkan bahwa keputusan final tentang penutupan Selat Hormuz akan ditentukan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional, yang merupakan wewenang tertinggi keamanan di Iran.

Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan tersebut terjadi dalam konteks eskalasi yang dipicu oleh serangan militer Israel yang didukung oleh AS terhadap Iran sejak 13 Juni lalu, yang menyebabkan reaksi balasan dari Teheran. Menurut otoritas Israel, setidaknya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran, sementara 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka dalam serangan Israel ke negara tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Ketegangan ini telah menyoroti pentingnya Selat Hormuz dalam geopolitik global dan menimbulkan keprihatinan terhadap dampak penutupannya terhadap ekonomi global. Sebagai sumber utama lalu lintas pasokan minyak dunia, penutupan Selat Hormuz bisa memiliki konsekuensi yang signifikan. Iran bahkan telah mengancam untuk memasang ranjau di Selat Hormuz sebagai respons yang dapat mengakibatkan kerugian besar, terutama jika AS turut terlibat dalam konflik tersebut. Sumber: Anadolu

Kontroversi ini menandai eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran atas potensi dampaknya terhadap stabilitas global. Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi semua pihak terkait untuk mencari solusi diplomatik guna mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat berujung pada kerugian yang lebih besar bagi semua pihak.

Source link