Matcha vs Teh Hijau: Mana yang Lebih Sehat?

Dalam tren minuman sehat yang semakin populer, teh hijau dan matcha kembali mendapat perhatian. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama, perbedaan dalam penanaman, pengolahan, dan penyajian membuatnya memiliki karakteristik yang unik. Tim ahli telah membedah keunggulan masing-masing jenis teh ini, mulai dari kandungan antioksidan hingga dampaknya pada metabolisme tubuh. Mereka juga memperingatkan tentang risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Teh hijau diproses dengan cara daun dipetik, dikukus, atau digoreng ringan kemudian diseduh dengan air panas. Kandungan katekin dan polifenolnya bervariasi, rata-rata sekitar 11-25 mg kafein per gram daun. Sementara itu, matcha adalah bentuk bubuk daun teh yang ditanam di tempat teduh, dikuliti, dikukus, dan digiling halus, sehingga mengonsumsi seluruh daun, bukan hanya infusannya.

Matcha mengandung kadar antioksidan yang jauh lebih tinggi daripada teh hijau biasa karena dikonsumsi utuh dalam bentuk bubuk. Kandungan antioksidan utama nya, yaitu EGCG, diketahui melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung serta metabolisme tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa satu cangkir matcha setara dengan tiga cangkir teh hijau dalam hal kandungan antioksidan, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang menginginkan manfaat kesehatan maksimal dari teh.

Teh hijau dan matcha memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti mendukung kesehatan jantung, perlindungan hati, fokus dan stabilitas energi, penurunan berat badan, dan detoksifikasi. Namun, keduanya mengandung kafein, sehingga penting untuk mengonsumsi dalam takaran yang tepat agar tidak menyebabkan efek samping.

Pilihan terbaik antara teh hijau dan matcha tergantung pada preferensi individu, toleransi terhadap kafein, gaya hidup, dan anggaran. Keduanya memiliki manfaat kesehatan yang signifikan jika dikonsumsi secara rutin dan dalam batas aman. Jadi, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda.

Source link