Berdasarkan survei indikator, 67 persen masyarakat puas terhadap operasi penindakan premanisme yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa sebanyak 13.438 preman telah berhasil ditangkap selama tahun 2025 di kawasan perindustrian. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan yang sering ditimbulkan oleh para preman terhadap para pelaku usaha, serta dampak negatifnya terhadap perekonomian daerah.
Operasi Pekat 2025 yang dilaksanakan oleh Polri bertujuan untuk menciptakan kondisi yang aman dan kondusif, terutama di wilayah industri. Listyo menjelaskan bahwa dari jumlah preman yang ditangkap, sebanyak 3.382 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan sisanya mendapat pembinaan dari pihak Dinas Sosial pemerintah daerah setempat.
Dampak positif dari penangkapan preman-preman tersebut terasa, di mana Listyo meyakini bahwa aktivitas industri di berbagai daerah kini dapat berjalan dengan lancar. Masyarakat pun dinilai puas dengan upaya polisi dalam menindak para preman tersebut. Meskipun telah memberikan kepuasan kepada masyarakat, Listyo menegaskan bahwa operasi penindakan preman di kawasan industri akan terus dilakukan, sebagai upaya menjaga situasi yang kondusif.
Polri akan terus berperan aktif dalam menjalankan operasi tersebut, serta selalu terbuka bagi masyarakat yang ingin melaporkan aksi premanisme di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan demikian, diharapkan dapat terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi para pelaku usaha serta masyarakat umum di seluruh Indonesia.