Penipuan “Love Scam” semakin marak dilakukan oleh pelaku kejahatan dan masyarakat perlu waspada terhadap modus operandi ini. Korban biasanya didekati oleh pelaku melalui akun Instagram dengan menggunakan foto dan nama palsu. Setelah mengenal lebih dalam, korban mulai percaya dan merasa dekat dengan pelaku meskipun belum pernah bertemu. Pelaku kemudian mengarahkan korban untuk berkomunikasi melalui pesan WhatsApp (WA) secara pribadi, menjalin komunikasi intensif setiap hari dan menawarkan bisnis online melalui aplikasi Bigood dari China.
Pelaku kemudian meminta korban untuk mengunduh aplikasi palsu yang telah disiapkan, dan setelah korban melakukan investasi dengan jumlah besar, pelaku tiba-tiba memutuskan komunikasi dengan korban. Barulah pada saat itulah korban menyadari bahwa telah tertipu dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian. Dengan demikian, kasus penipuan “Love Scam” harus diwaspadai oleh masyarakat agar tidak menjadi korban.
