Presiden RI Prabowo Subianto dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi BRICS 2025 dijadwalkan menggelar pleno pertama pada Minggu pagi di Museum Seni Modern (MAM) Aterro do Flamengo, Rio De Janeiro, Brasil. Acara ini merupakan rangkaian KTT BRICS yang dimulai dengan upacara kedatangan resmi kepala negara dan pemerintahan negara-negara anggota BRICS. Para pemimpin kemudian memasuki sesi pleno pertama tentang perdamaian, keamanan global, dan kecerdasan buatan.
Setelah sesi pleno pertama, dilanjutkan dengan sesi makan siang dan rapat kerja tertutup untuk membahas topik yang lebih mendalam. Pada pukul 14.45, kepala delegasi dari negara mitra dan organisasi internasional tiba untuk menyelenggarakan sesi pleno kedua mengenai penguatan multilateralisme, ekonomi-keuangan, dan kecerdasan buatan pada pukul 16.00. Puncak pertemuan hari pertama KTT BRICS ditutup dengan resepsi resmi yang diadakan oleh Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan Ibu Negara Janja Lula da Silva.
Agenda hari kedua KTT BRICS, Senin (7/7), di tempat yang sama, melibatkan sesi pleno tentang lingkungan hidup, COP30, dan kesehatan global. Seluruh kegiatan utama KTT BRICS disiarkan secara langsung ke Media Center dan BRICS TV, kecuali untuk sesi tertutup bagi media. Selain itu, awak media juga diberikan ruang kerja yang terletak sekitar 10 meter dari lokasi pertemuan delegasi KTT BRICS.
Presiden Prabowo Subianto bersama delegasi Indonesia turut serta dalam KTT BRICS setelah Indonesia menjadi anggota penuh BRICS sejak awal tahun. Di forum ini, Indonesia dipandang BRICS sebagai platform strategis untuk kerja sama internasional yang lebih adil dan inklusif, serta untuk memajukan kepentingan nasional dalam berbagai bidang. Adapun delegasi Indonesia yang ikut serta dalam KTT BRICS antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
KTT BRICS 2025 dirancang untuk memperkuat kerja sama Selatan global menuju tata kelola yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Diharapkan forum ini dapat menjadi wadah dialog dan kerja sama yang efektif dalam menghadapi dinamika geopolitik dunia yang semakin kompleks.