Sebanyak 100 sekolah di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan program revitalisasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Dari total jumlah sekolah tersebut, 40 di antaranya berada di Kabupaten Lombok Tengah. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik bangunan sekolah, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK dengan alokasi anggaran yang bervariasi, mencapai Rp500 juta hingga Rp2 miliar.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama dengan anggota DPR mendorong inisiatif revitalisasi sekolah sebagai upaya untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Program ini tidak hanya fokus pada perbaikan fisik bangunan, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 2, Pulau Lombok, menyoroti kondisi beberapa sekolah di Kabupaten Lombok Tengah yang memprihatinkan, dengan beberapa bangunan yang rawan roboh. Pentingnya peran pemerintah daerah (pemda) dalam mengalokasikan anggaran pendidikan juga ditekankan, di mana pemda diharuskan untuk mengalokasikan belanja wajib sebesar 20 persen dari APBD untuk pendidikan.
Revitalisasi sekolah di Pulau Lombok adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan lingkungan belajar yang optimal bagi para siswa. Sebagai upaya bersama antara pemerintah pusat dan daerah, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masa depan generasi muda Indonesia.
