Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia sedang dalam proses belajar dan melakukan negosiasi terkait tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Hal ini menanggapi percakapan telepon antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump yang membahas kerja sama kedua negara dan perdamaian global. Tarif impor menjadi salah satu topik pembahasan dalam percakapan tersebut, meskipun tidak dijelaskan secara spesifik.
Pemerintah Indonesia telah mengirim tim khusus untuk melakukan negosiasi terhadap tarif impor resiprokal sebesar 32 persen yang dikenakan oleh AS kepada Indonesia. Prasetyo menegaskan bahwa Indonesia juga telah melakukan penawaran dalam sektor perdagangan kepada pihak AS. Meskipun hasil negosiasi belum dipastikan, Mensesneg memberikan sinyal positif dari pembicaraan antara Presiden Prabowo dengan Presiden Trump, menyerukan optimisme.
Percakapan antara Presiden Prabowo dan Presiden Trump berlangsung selama hampir 15 menit, di mana keduanya bertukar kabar dan membahas perkembangan terkini kedua negara. Presiden Prabowo mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Trump, sementara Presiden Trump turut memberikan selamat atas terpilihnya Presiden Prabowo sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia.
Kedua pemimpin negara saling menghormati dan menyampaikan dukungan atas kerja sama kedua negara. Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengungkapkan percakapan yang menunjukkan hubungan yang positif antara kedua negara. Peluang kerja sama yang lebih luas di bidang ekonomi dan perdagangan kemungkinan akan terbuka dengan perundingan yang berlangsung.