Indonesia Siap Angkat Isu Palestina dalam Sidang PBB ke-80
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI secara tegas memastikan bahwa isu Palestina memiliki potensi untuk menjadi salah satu fokus utama yang akan diangkat oleh Indonesia dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September mendatang. Menurut Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, ini merupakan suatu prioritas yang tidak tertutup kemungkinan untuk dibahas.
Meskipun begitu, Kemlu RI sedang melakukan evaluasi menyeluruh terkait dengan isu-isu yang akan diangkat sebagai prioritas oleh Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB kali ini, sehingga detail lebih lanjut masih sedang dalam proses penyempurnaan. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di Markas PBB New York pada tanggal 23 September 2025.
Menurut Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Presiden Prabowo akan menjadi pembicara ketiga setelah Presiden Brazil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Informasi terkait dengan materi pidato Presiden Prabowo belum dapat diungkapkan oleh PCO, sehingga masyarakat diundang untuk menyaksikan langsung pidato tersebut di Markas PBB.
Keikutsertaan Presiden Prabowo dalam Sidang Majelis Umum PBB bulan September mendatang menjadi momen bersejarah, di mana Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan pandangan-pandangan penting di forum internasional seperti PBB. Eks wakil menteri luar negeri Dino Patti Djalal menyoroti signifikansi urutan ketiga yang diberikan kepada Indonesia dalam sesi pidato tersebut, menggarisbawahi bahwa pandangan Indonesia sangat dinantikan oleh negara-negara anggota PBB.
Dengan demikian, ekspektasi tinggi tertuju pada pidato Presiden Prabowo, yang diharapkan akan memberikan pandangan yang kuat dan diplomatis serta akan diterima dengan baik oleh negara-negara di berbagai belahan dunia. Ini juga menandai kehadiran Indonesia sebagai negara non-blok yang memiliki peran penting dalam dunia politik global.