portal berita hari ini yang terpercaya
Berita  

Pertamina Balikpapan Mengadakan Latihan Darurat Tingkat 2

Suling panjang terdengar dari arah Kilang Pertamina Balikpapan pada Rabu (25/10/2023) pagi sekira pukul 08.30 Wita. Suara tersebut menandakan terjadinya keadaan darurat di area kawasan Kilang Pertamina. Ya, rupanya tiga unit tangki timbun yang merupakan fasilitas penyimpanan solar terbakar. Belum diketahui pasti apa penyebabnya, namun diduga kebakaran tersebut akibat dari sambaran petir, lantaran saat kejadian sedang terjadi hujan lebat disertai petir besar.

Kobaran api cukup besar membuat petugas dari Fire Fighter Pertamina terus berupaya memadamkan. Dengan dibantu dari petugas dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, upaya pemadaman terus dilakukan secara bahu membahu.

Dalam peristiwa kebakaran tangki tersebut dua pekerja mengalami luka bakar serius. Kedua korban yakni Sofiansyah mengalami luka bakar 35 persen saat ini telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Sementara korban lainnya bernama Ramadan yang mengalami luka bakar cukup parah 65 persen, sehingga harus dievakuasi ke Rumah Sakit Pertamina pusat di Jakarta. Dengan didampingi dokter, tim medis dan pihak keluarga.

Tak sampai di situ, kebakaran juga membuat kualitas udara di kawasan sekitar ring satu Kilang Pertamina menjadi kurang baik. Khususnya di Kelurahan Karang Jati, Balikpapan Tengah. Akibatnya membuat 66 warga harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

Sebagian warga lainnya berupaya mendatangi manajemen Pertamina. Mereka hendak melayangkan protes karena kualitas udara yang buruk akibat kebakaran, membuat mereka sesak napas.

Aksi saling dorong antara warga dengan sekuriti Pertamina tak dapat dihindari. Sementara penanganan kebakaran masih berlangsung hingga kobaran api benar-benar padam.

Itulah skenario dari simulasi keadaan darurat atau major emergency drill level 2 yang dilaksanakan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan untuk meningkatkan kepatuhan atas standar keselamatan dan kesiapsiagaan. “Karena mengoperasikan kilang itu penuh risiko,” ungkap General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho, pada Rabu (25/10/2023) siang.

Bayu menyebut, Pertamina rutin menggelar simulasi dengan tingkatan atau level yang berbeda setiap tahun. Bahkan simulasi kali ini dibuat lebih menantang karena lokasinya yang dekat Jalan Yos Sudarso (Jalan Minyak) dan perkantoran Pertamina.

“Ini menjadi tantangan karena dekatnya tangki yang terbakar dengan fasilitas umum, maka dibutuhkan koordinasi yang intensif, khususnya pengendalian dampak terhadap masyarakat,” paparnya.

Dalam simulasi yang diikuti kurang lebih 400 orang ini, turut melibatkan warga sekitar agar mendapatkan pemahaman terkait yang harus dilakukan ketika terjadi keadaan darurat. “Mudah-mudahan bisa belajar banyak dan bersiap untuk segala hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Bahkan para pekerja revitalisasi kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) diikutsertakan. Sehingga mereka siap untuk kondisi darurat. “Harus lari ke mana, berkumpul dimana, itu sudah terkondisikan dengan baik,” papar Bayu.