Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta, Beny Suharsono bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memimpin panen raya di Bulak Kopen, Nawungan 1, Selopamioro, Bantul sekaligus melakukan pencanangan Program Pengembangan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Beny memimpin panen raya bawang merah glowing yang merupakan inovasi dari sektor pertanian desa.
“Bawang merah glowing, dengan keunggulannya yang khas, telah menjadi perhatian dalam upaya diversifikasi produk pertanian di daerah kita. Berkat peran serta para petani, yang gigih dan dukungan dari berbagai pihak, hari ini kita bisa ambil bagian dalam panen raya ini,” kata Beny di desa Nawungan.
Beny menyatakan bahwa panen raya bawang merah glowing menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya integrasi kemajuan teknologi keuangan dan sektor pertanian untuk membuka peluang akses pasar yang lebih luas. Menurutnya, sektor pertanian sangat membutuhkan dukungan literasi keuangan.
“EKI dapat menjadi salah satu upaya nyata mendorong literasi finansial. Sekaligus juga satu lagi upaya, dalam penguatan masyarakat yang lebih inklusif secara keuangan. EKI memberi perhatian khusus kepada level Desa. Harapannya, setiap individu, terutama di tingkat desa, memiliki akses dan pemahaman yang memadai terhadap produk keuangan digital serta manfaatnya,” katanya.
Beny menambahkan bahwa Desa EKI tidak hanya memudahkan transaksi harian, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, sehingga mampu mengubah wajah pembangunan ekonomi di desa-desa.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa launching Desa EKI menandakan bahwa petani sudah menggunakan sistem keuangan yang dapat dipercaya. Mereka menguasai literasi keuangan, sehingga memudahkan aktivitas bisnis ekonomi para petani termasuk saat panen raya bawang merah glowing ini.
“Nawungan ini adalah salah satu sentral bawang merah Bantul yang sangat bagus. Komoditinya unggulan seperti yang anda lihat. Ini bawangnya bagus sekali lho, istilahnya bawang merah glowing dan ini kalau digoreng enak sekali,” jelas Halim.
Halim melihat potensi besar yang dimiliki Bantul sebagai supplier bawang merah terbesar di DIY sehingga akan meningkatkan kualitas petani. Peningkatan kualitas ini termasuk dalam budidaya bawang merah, pemasaran, dan asuransi tanaman budidayanya.
Kepala Dinas Pertanian Bantul, Joko Waluyo, menyatakan bahwa luas area pertanian bawang merah di Bantul mencapai hampir 5000 hektar. Satu tahun, lahan seluas 125 hektar di Imogiri ini akan mengalami 2 kali panen raya. Selain itu, di Bantul, area pertanian bawang merah ditanami 2 kali pertahun dan dapat memanen setiap bulan.
“Di Kabupaten Bantul itu setiap bulan ada panenan bawang merah. Di lahan pasir itu kita bisa tanam empat sampai enam kali pertahun, sedang di sawah kita tanam dua kali sampai tiga kali,” tutup Joko saat panen raya bawang merah glowing.