Dia berharap voluntar dan masyarakat bersiaga sesegera mungkin untuk melihat kondisi tanggul dan melaporkannya pada dinas terkait apabila ditemukan ada kerusakan.
Pantauan retakan tanah di daerah yang sering mengalami longsor perlu dilakukan. Di Kecamatan Gumelar, 10 desa di wilayah tersebut rawan longsor.
Kecamatan Ajibarang, desa rawan longsor meliputi Desa Darmakradenan, Kracak, Sawangan, Ciberung. Kecamatan Sumpiuh, desa Banjarpanepen, Selanegara, Bogangin dan desa Ketanda.
Sementara itu, di Kecamatan Tambak, desa Watuagung. Kecamatan Kemranjen, desa Karanggintung dan desa Karangsalam, juga terdeteksi rawan longsor.
Eddy Wahono mengimbau voluntar dan masyarakat setempat diberdayakan karena sebagai garda terdepan saat bencana terjadi. Voluntar dan masyarakat lebih memahami kearifan lokal.
“Seperti di wilayah Tambak Sumpiuh, suatu daerah yang mengalami dua bencana setiap tahunnya, banjir dan tanah longsor, sudah ada Forum voluntar lintas organisasi yang terdiri dari gabungan 12 organisasi voluntar area Banyumas serta 22 organisasi di luar kabupaten Banyumas,” ujar dia.
Dibutuhkan pembinaan berkelanjutan pada Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang sudah terbentuk di masing-masing desa, agar melahirkan voluntar yang tangguh.