Jumlah jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah mencapai 240 orang, menurut otoritas Palestina. Korban terbaru adalah Khaled Mohammed Al-Madhoun, seorang juru kamera Palestine TV. Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan kematian empat stafnya, termasuk reporter terkenal Anas Al-Sharif, setelah serangan Israel di tenda jurnalis dekat rumah sakit di Kota Gaza. IDF mengakui serangan tersebut karena Al-Sharif bekerja untuk Hamas. Update terakhir dari Al Jazeera menyebutkan total staf yang meninggal menjadi lima orang. Tahsin al-Astal dari Serikat Jurnalis Palestina menyatakan bahwa jumlah jurnalis yang gugur telah mencapai enam orang, menjadikan perang di Gaza sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah bagi jurnalis. Sebuah organisasi pro-Palestina, ARI-BP, mengecam keras tindakan Israel yang terus membungkam kebenaran dengan menjatuhkan jurnalis di Jalur Gaza. Perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023 setelah serangan roket Hamas ke Israel, memicu Operasi Pedang Besi oleh IDF. Pertempuran tersebut telah menelan banyak korban jiwa di kedua belah pihak dan meluas ke negara lain, termasuk Lebanon dan Yaman. Masyarakat internasional mengecam keras tindakan Israel dan menuntut perlindungan bagi jurnalis di wilayah konflik tersebut.
Tragedi Jurnalis Gaza: 240 Korban Lebih Dari Perang Dunia

Read Also
Recommendation for You
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, mengungkapkan bahwa senjata pertahanan canggih memiliki harga yang mahal,…
Pada pekan kelima Liga Inggris, Chelsea mengalami kesulitan saat menghadapi Manchester United di Stadion Old…
Peringatan Ke-119 Puputan Badung di Kota Denpasar, Bali, menjadi momen kebangkitan setelah bencana, seperti yang…
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengalami tujuh…