Berita  

Mentan Upaya Kemenkomarvespa Tegas soal Penyediaan Beras Lokal

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengimpor beras hingga akhir tahun 2025. Hal ini diungkapkan oleh Mentan Amran dalam sebuah wawancara di Palembang, dimana ia menyatakan bahwa meskipun dalam dua tahun terakhir pemerintah telah melakukan impor beras untuk meningkatkan cadangan beras, saat ini Indonesia memiliki stok beras sekitar 4 juta ton, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2 juta ton.

Dengan kondisi krisis pangan global, Indonesia berhasil mempertahankan stok berasnya tanpa impor. Menurut informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pangan dan Pertanian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), diperkirakan pada tahun 2025 produksi beras akan mencapai 34-35 juta ton, atau naik sekitar 4 juta ton setara beras.

Mentan Amran juga menjelaskan bahwa kenaikan produksi beras ini akan memberikan tambahan pendapatan bagi petani, dengan perkiraan naiknya pendapatan petani hingga Rp 60 triliun. Hal ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam menyederhanakan regulasi, meningkatkan sarana produksi, mempermudah pengadaan pupuk, dan berbagai langkah lain yang mendukung produksi beras.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi petani, kenaikan stok beras juga berdampak pada kesejahteraan petani. Nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 123 persen, yang merupakan indikator positif untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Sementara itu, stok beras di wilayah Bulog Sumsel Babel mencapai 99 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 5-6 bulan ke depan.

Mersi Windrayani, Kepala Bulog Sumsel Babel, menambahkan bahwa stok beras tersebut akan terus dipantau dan dipastikan dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah. Dengan semua upaya yang dilakukan, Indonesia optimis dapat mencapai swasembada pangan dan tidak perlu lagi mengandalkan impor beras.

Source link

Exit mobile version